Kegiatan Osis Smazam Perdana Di Awal Tahun

Kunjungan Ke Tempat Bersejarah Setono & Tegalsari

Pada hari kamis (4/1/2024) kemarin, merupakan kegiatan pertama di awal tahun dan kegiatan pertama yang diadakan di luar sekolah. Kegiatan yag diadakan OSIS Smazam berupa Kunjungan Ke Tempat Bersejarah tersebut diikuti oleh siswa-siswi kelas X (sepuluh). Tempat yang dijadikan objek kegiatan kunjungan adalah Masjid Baiturrohman Setono dan Masjid Jami’ Tegalsari. Kedua masjid tersebut memiliki iconnya sendiri-sendiri. Misalnya Masjid Setono yang dijuluki masjid tertua di Ponorogo dan Masjid Tegalsari merupakan peninggalan Kyai Ageng Hasan Besari serta icon-icon lain seperti menara dan makam-makam yang ada disana. Pemilihan tempat tersebut tak hanya murah di kantong, tetapi juga dekat dan banyak sekali sejarah yang dapat kita pelajari dari kedua tempat tadi.

Kegiatan kunjungan tersebut diawali dengan berkunjung ke masjid Setono terlebih dahulu, menaiki sepeda motor dengan berboncengan satu sama lain. Sesampainya di sana para siswa diarahkan untuk mengambil wudhu, untuk melakukan sholat dhuha sebelum ke acara inti yaitu penjelasan sejarah dari Masjid Setono oleh Kyai Drajat. Setelah sholat Dhuha selesai, dilanjutkan dengan penjelasan seputar sejarah Masjid Setono di dalam masjid. Penjelasan Kyai Drajat tersebut berlangsung selama 1 jam. Masjid Setono sendiri merupakan masjid terua di Ponorogo, walaupun bangunannya sudah direnovasi tetapi sejarah yang terkandung sangat banyak. Jika kita menilik lebih lanjut, di samping selatan terdapat makam yang biasanya dikunjungi para wisatawan. Namun, pada edisi kali ini tidak masuk ke dalam makam, hanya belajar sejarah dari masjid Setono.

Bapak Kunto selaku juru kunci tegalsari menjelaskan sejarah tegalsari, dimulai dari pukul 10.30 sampai sebelum qiro’q dhuhur. Sebenarnya masjid tegalsari juga sama seperti masjid Setono yang terdapat makam-makamnya. Namun makam- makam tokoh ulama di tegalsari cederung lebih banyak. Sebelum penjelasan selesai, hujan sudah turun. Setelah selesai acara tersebut, para siswa berfoto bersama. Dikarenakan hujan tak kunjung reda, para siswa pun berteduh di masjid sembari menunggu Adzan. Setelah menunaikan sholat, para siswa dikumpulkan untuk absensi. Selesai absensi, para siswa pun kembali ke masjid Setono lewat jembata Shirothol Mustaqim. Dan setelah ada intruksi pulang dari guru, siswa pun pulang ke rumah masing-masing.

Dengan diadakan kegiatan ini diharapkan dapat menambahkan wawasan siswa-siswi mengenai sejarah dari masjid Setono dan Tegalsari. Tak hanya itu, kegiatan ini juga sebagai upaya mengenal serta menumbuhkan rasa cinta terhadap sejarah. Dari sini kita dapat menyimpulkan, bahwa untuk belajar sejarah itu tidak perlu jauh-jauh jika yang dekat saja ada. Dan ingat generasi milenial yang cerdas adalah generasi milenial yang tidak pernah meninggalkan sejarah

Setelah selesai di masjid Setono, para siswa pergi ke tempat kedua yaitu Masjid Tegalsari lewat jembatan Shirothol Mustaqim dengan berjalan kaki. Sesampainya disana, para siswa disambut oleh Juru Kunci disana dan diarahakan ke pendopo yang ada di depan masjid Tegalsari sebelah timur.

 

Menara Masjid Tegalsari

Makam Kyai Ageng Besari

Masjid Baiturrohman Setono